Powered by Apiary Coworking and Jatis Mobile
Customer journey map adalah sebuah representasi visual dimana semua customer engagements dan customer touchpoints terdapat di situ. Customer journey map biasanya terdiri dari bagan awareness, consideration, purchase, retention, dan advocacy. Dengan menggunakan customer journey map, kita bisa melihat sebuah cerita tentang pengalaman konsumen ini dengan jelas mulai dari pertama mereka mengenal sebuah brand hingga akhirnya menjadi pelanggan setia untuk waktu yang lama. Memahami hubungan dengan customer dapat memberikan arahan dalam perancangan proses yang paling tepat untuk para pengguna agar tujuan bisnis dapat tercapai.
- Manfaat membuat customer journey map
Customer journey map membantu kita memahami apa yang dibutuhkan customer, apa yang membuat mereka ragu, dan apa kekhawatiran mereka sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk. Customer journey map juga berguna untuk brand kita agar kedepannya dapat menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, karena pada customer journey map ini kita dapat melihat pengalaman pengguna terhadap produk yang kita ciptakan.
- Mengidentifikasi customer melalui digital touchpoints
Mengidentifikasi customer melalui digital touchpoints juga berkaitan dengan The Lean marketing Funnel yaitu dimulai dari awareness, consideration, conversion, dan retention. Awareness tentunya adalah langkah utama dimana kita membuat customer mengetahui keberadaan product dan brand kita. Awareness sendiri biasanya dicapai dengan digital marketing yang dilakukan misalnya seperti ads di social media. Kemudian consideration ini adalah ketika customer mulai mempertimbangkan untuk membeli produk tersebut, misalnya pada product berbasis aplikasi hal ini dapat dilihat ketika customer mulai sign up. Kemudian conversion adalah ketika customer membeli untuk yang pertama kali. Dan retention adalah ketika customer melakukan repurchase.
- Meningkatnya social commerce
Social commerce sendiri adalah penjualan produk yang dilakukan secara langsung di sosial media seperti Instagram ataupun Whatsapp. Hal ini digunakan karena masyarakat pun sangat aktif dalam menggunakan sosial media setiap harinya. Contohnya seperti brand yang mengajak audiensnya untuk menghubungi Whatsapp mereka dan bergabung sebagai member untuk mendapatkan harga yang lebih murah.
- Penggunaan Whatsapp dalam pemasaran
Berdasarkan data, Whatsapp merupakan sosial media nomor 3 yang paling aktif di Indonesia. Banyak sekali perusahaan yang telah menggunakan Whatsapp untuk mempermudah customer mereka. Misalnya seperti Tokopedia yang menggunakan Whatsapp sebagai platform untuk mengirim kode verifikasi. Dan kemudian BCA juga menggunakan Whatsapp sebagai platform bagi para customer untuk terhubung dengan customer service BCA.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang bagaimana mengembangkan bisnis Anda, Anda dapat mengikuti Free Masterclass powered by Apiary Coworking dan Jatis Mobile di tanggal 26 May dan 27 May 2021.
Info lebih lanjut cek instagram kami di @apiary.coworking